Pengalamatan yang dipakai di Jaringan

Diposting pada 2025-07-14 22:08:10 oleh Rafiq Belajar dilihat 36 kali. 5 menit baca.

Tag: Jaringan Komputer

Blog Featured Image

VII. Pengalamatan Jaringan (IP Addressing)

Pengalamatan jaringan adalah proses penetapan alamat unik ke setiap perangkat yang terhubung ke jaringan. Alamat ini memungkinkan perangkat untuk mengidentifikasi satu sama lain dan mengirimkan data secara akurat. Dalam jaringan modern, Internet Protocol (IP) adalah metode pengalamatan yang paling umum digunakan.

A. Konsep Dasar IP Address:

  • Alamat Logis: Berbeda dengan alamat fisik (MAC Address), IP address adalah alamat logis yang dapat diubah dan diatur oleh administrator jaringan.

  • Versi IP:

    • IPv4 (Internet Protocol version 4):

      • Format: 32-bit angka biner yang biasanya direpresentasikan dalam notasi desimal bertitik (dotted-decimal notation), contoh: 192.168.1.1.

      • Terdiri dari 4 oktet (masing-masing 8 bit).

      • Jumlah alamat terbatas (sekitar 4,3 miliar), yang menyebabkan kelangkaan alamat.

    • IPv6 (Internet Protocol version 6):

      • Format: 128-bit angka heksadesimal, contoh: 2001:0db8:85a3:0000:0000:8a2e:0370:7334.

      • Dirancang untuk mengatasi kelangkaan alamat IPv4.

      • Mendukung jumlah alamat yang sangat besar.

  • Bagian-bagian IP Address (IPv4):

    • Network ID (ID Jaringan): Bagian alamat yang mengidentifikasi jaringan tempat perangkat berada. Semua perangkat dalam jaringan yang sama harus memiliki Network ID yang sama.

    • Host ID (ID Host): Bagian alamat yang mengidentifikasi perangkat spesifik dalam jaringan tersebut. Setiap perangkat dalam satu jaringan harus memiliki Host ID yang unik.

  • Subnet Mask:

    • Digunakan bersama dengan IP address untuk membedakan antara Network ID dan Host ID.

    • Berbentuk angka biner yang memiliki bit 1 pada bagian Network ID dan bit 0 pada bagian Host ID.

    • Contoh: 255.255.255.0 (untuk jaringan kelas C).

B. Kelas-kelas IP Address (IPv4 - Klasik):

Meskipun saat ini banyak menggunakan Classless Inter-Domain Routing (CIDR), pemahaman kelas IP masih relevan untuk dasar:

  • Kelas A:

    • Range: 1.0.0.0 - 126.255.255.255

    • Default Subnet Mask: 255.0.0.0

    • Digunakan untuk jaringan yang sangat besar dengan banyak host.

    • Bit pertama selalu 0.

  • Kelas B:

    • Range: 128.0.0.0 - 191.255.255.255

    • Default Subnet Mask: 255.255.0.0

    • Digunakan untuk jaringan ukuran menengah hingga besar.

    • Dua bit pertama selalu 10.

  • Kelas C:

    • Range: 192.0.0.0 - 223.255.255.255

    • Default Subnet Mask: 255.255.255.0

    • Digunakan untuk jaringan kecil.

    • Tiga bit pertama selalu 110.

  • Kelas D (Multicast): 224.0.0.0 - 239.255.255.255

  • Kelas E (Experimental): 240.0.0.0 - 255.255.255.255

C. Private IP Address:

Blok alamat IP yang dicadangkan untuk digunakan dalam jaringan pribadi (LAN) dan tidak dapat dirouting di internet. Ini membantu mengatasi kelangkaan alamat IPv4.

  • Kelas A: 10.0.0.0 - 10.255.255.255

  • Kelas B: 172.16.0.0 - 172.31.255.255

  • Kelas C: 192.168.0.0 - 192.168.255.255

D. Subnetting:

Subnetting adalah proses membagi satu jaringan IP besar menjadi beberapa sub-jaringan yang lebih kecil (subnet).

  • Tujuan Subnetting:

    • Efisiensi Penggunaan Alamat IP: Mengurangi pemborosan alamat IP.

    • Peningkatan Kinerja Jaringan: Mengurangi domain broadcast, sehingga mengurangi lalu lintas yang tidak perlu.

    • Peningkatan Keamanan: Mengisolasi segmen jaringan yang berbeda.

    • Kemudahan Manajemen: Memecah jaringan besar menjadi unit yang lebih mudah dikelola.

  • Cara Kerja Subnetting: Dengan meminjam bit dari bagian Host ID untuk memperluas bagian Network ID, sehingga menciptakan subnet baru. Subnet mask akan berubah sesuai dengan jumlah bit yang dipinjam.

E. VLSM (Variable Length Subnet Masking):

VLSM adalah teknik subnetting yang memungkinkan penggunaan subnet mask yang berbeda dalam jaringan yang sama.

  • Manfaat VLSM:

    • Pemanfaatan Alamat IP yang Lebih Efisien: Memungkinkan pembuatan subnet dengan ukuran yang tepat sesuai kebutuhan, menghindari pemborosan alamat yang signifikan.

    • Fleksibilitas Desain Jaringan: Memberikan kebebasan lebih dalam merancang hierarki jaringan.

F. Perencanaan Pengalamatan dalam Praktik:

  1. Identifikasi Kebutuhan: Berapa banyak subnet yang dibutuhkan? Berapa banyak host per subnet?

  2. Pilih Blok Alamat IP: Gunakan blok alamat IP privat yang sesuai.

  3. Lakukan Subnetting: Hitung subnet mask, Network ID, Broadcast ID, dan rentang alamat host yang valid untuk setiap subnet.

  4. Dokumentasikan: Catat setiap subnet, rentang IP-nya, dan tujuan penggunaannya.

  5. Implementasikan: Konfigurasi alamat IP pada perangkat jaringan (router, switch, server, workstation).

  6. Gunakan DHCP: Untuk alokasi alamat IP otomatis kepada klien.

  7. Pertimbangkan IPv6: Untuk jaringan yang baru atau yang membutuhkan skalabilitas tinggi di masa depan.